Brutal! 2 Oknum Brimob Pelopor B Maumere Aniaya Warga Sikka hingga Babak Belur
Kamis, 14 September 2023 - 12:43 WIB
Keluarga korban dan warga Sikka, NTT melakukan aksi protes di Polsek Kewapantai lantaran dua warganya babak belur dianiaya oknum anggota Brimob Pelopor B Maumere. Foto/iNews TV/Joni Nura
SIKKA - Dua oknum anggota Brimob Pelopor B Maumere diduga menganiaya dua pemuda Sikka hingga babak belur. Akibatnya, korban Tadeus Nong Payung (25) dan Martinus Rino (23) babak belur dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pasi Ops Batalyon B Pelopor Maumere AKP Mikael Seu membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Kedua anggota tersebut berinisial M dan T yang bertugas di Polda NTT. “Benar, masih pendalaman,” kata Mikael Seu kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Menurut dia, dua oknum anggota Batalyon B Pelopor Maumere di Polda NTT itu menganiaya dua warga dari Kecamatan Hewokloang hingga babak belur. Akibat penganiayaan tersebut, korban Tadeus mengalami memar pada tubuh bagian kiri dan tangan kiri.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Oknum Anggota Brimob Aniaya Warga di Kota Sorong
Sedangkan korban Rino menggalami memar pada wajah dan bengkak pada hidung. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu 10 September 2023 malam. ”Kasus ini karena salah paham, untuk pasti penyebabnya masih pendalaman,” ungkapnya.
Pasi Ops Batalyon B Pelopor Maumere AKP Mikael Seu membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. Kedua anggota tersebut berinisial M dan T yang bertugas di Polda NTT. “Benar, masih pendalaman,” kata Mikael Seu kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Menurut dia, dua oknum anggota Batalyon B Pelopor Maumere di Polda NTT itu menganiaya dua warga dari Kecamatan Hewokloang hingga babak belur. Akibat penganiayaan tersebut, korban Tadeus mengalami memar pada tubuh bagian kiri dan tangan kiri.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Oknum Anggota Brimob Aniaya Warga di Kota Sorong
Sedangkan korban Rino menggalami memar pada wajah dan bengkak pada hidung. Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu 10 September 2023 malam. ”Kasus ini karena salah paham, untuk pasti penyebabnya masih pendalaman,” ungkapnya.
Lihat Juga :