Konflik Kerajaan Banten dengan Mataram Membuat Kesultanan Cirebon Terpecah Tiga
loading...

Gejolak antara Kerajaan Mataram dan Banten konon membuat Cirebon terjepit dan terpecah menjadi tiga. Foto/SindoNews
A
A
A
SEMARANG - Gejolak antara Kerajaan Mataram dan Banten konon membuat Cirebon terjepit. Bahkan dari hubungan hangat kedua kerajaan Islam itu, Cirebon terpaksa harus pecah menjadi tiga yang masing-masing dipimpin oleh anak dari Panembahan Girilaya.
Konon saat itu Cirebon yang dipimpin oleh Panembahan Girilaya berada pada posisi serba salah dan terjepit. Banten curiga sebab Cirebon dianggap mendekat ke Mataram. Di lain pihak, Mataram pun menuduh Cirebon tidak lagi sungguh-sungguh mendekatkan diri, karena Panembahan Girilaya dan Sultan Ageng dari Banten adalah sama-sama keturunan Padjajaran.
Sebagaimana tercantum pada "Babad Tanah Jawi", dari Soedjipto Abimanyu yang dikutip SindoNews, Rabu (21/5/2025) diceritakan, kondisi panas ini memuncak dengan meninggalnya Panembahan Girilaya saat berkunjung ke Kartasura. Lalu, ia dimakamkan di bukit Girilaya, Yogyakarta, dengan posisi sejajar dengan makam Sultan Agung di Imogiri.
Baca juga: Serangan Kerajaan Mataram ke Blambangan Usai Sultan Amangkurat I Dapat Bisikan Ulama
Perlu diketahui, Panembahan Girilaya adalah juga menantu Sultan Agung Hanyakrakusuma yang berasal dari Mataram. Bersamaan dengan meninggalnya Panembahan Girilaya, Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya, yakni para putra Panembahan Girilaya ditahan di Mataram.
Konon saat itu Cirebon yang dipimpin oleh Panembahan Girilaya berada pada posisi serba salah dan terjepit. Banten curiga sebab Cirebon dianggap mendekat ke Mataram. Di lain pihak, Mataram pun menuduh Cirebon tidak lagi sungguh-sungguh mendekatkan diri, karena Panembahan Girilaya dan Sultan Ageng dari Banten adalah sama-sama keturunan Padjajaran.
Sebagaimana tercantum pada "Babad Tanah Jawi", dari Soedjipto Abimanyu yang dikutip SindoNews, Rabu (21/5/2025) diceritakan, kondisi panas ini memuncak dengan meninggalnya Panembahan Girilaya saat berkunjung ke Kartasura. Lalu, ia dimakamkan di bukit Girilaya, Yogyakarta, dengan posisi sejajar dengan makam Sultan Agung di Imogiri.
Baca juga: Serangan Kerajaan Mataram ke Blambangan Usai Sultan Amangkurat I Dapat Bisikan Ulama
Perlu diketahui, Panembahan Girilaya adalah juga menantu Sultan Agung Hanyakrakusuma yang berasal dari Mataram. Bersamaan dengan meninggalnya Panembahan Girilaya, Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya, yakni para putra Panembahan Girilaya ditahan di Mataram.
Lihat Juga :