Aksi Damai, Badko HMI Sumbagsel Beri Polda Lampung Rapor Merah
loading...
Badko HMI Sumbagsel menggelar aksi damai di depan Mapolda Lampung, Rabu (7/5/2025). Mereka memberikan rapor merah kepada Polda Lampung. Foto/Dok. SindoNews
A
A
A
BANDAR LAMPUNG - Badko HMI Sumbagsel memberikan rapor merah kepada Polda Lampung . Rapor merah ini diberikan saat mereka menggelar aksi damai di depan Mapolda Lampung, Rabu (7/5/2025).
Ketua Badko HMI Sumbagsel Tommy Perdana Putra mengatakan, rapor mereka ini sebagai bentuk pengingat terhadap institusi Polri, khususnya Polda Lampung terkait persoalan yang terjadi beberapa waktu ini.
Mulai dari soal pungli, tahanan yang kabur serta tindakan represif aparat kepolisian kepada aktivis saat menyuarakan kritik dan tuntutan bersama petani singkong di kantor gubernur Lampung. ”Inilah cikal bakal rapor merah yang kami berikan," katanya. Baca juga: 2 Tersangka Kasus Dugaan Ijazah Palsu Dilimpahkan ke Kejari Lampung Selatan, Jadi Tahanan Kota
Beberapa poin rapor merah ini yakni, pertama, hentikan pungli terhadap sopir angkutan batubara di Way Kanan, Lampung Utara beserta kabupaten yang lainnya. Kedua, copot kapolres dan kasat reskrim Polres Way Kanan. Ketiga, usut tuntas tahanan narkoba Polda Lampung yang melarikan diri. Keempat, hentikan kriminalisasi serta usut tuntas oknum represifitas terhadap aktivis.
Badko HMI Sumbagsel berharap pemberian rapor merah ini bisa menjadikan Lampung semakin baik. Mereka juga akan mengawal persoalan ini sampai Polda Lampung melakukan pembenahan demi masyarakat dan institusi kepolisian itu sendiri. "Besar harapan kami Polda Lampung dapat segera menyelesaikan seluruh persoalan ini," ujarnya.
Sementara itu, HMI Bandar Lampung ikut memberikan kritik dan masukan terkait kinerja Polda Lampung. Mereka akan beraundiensi langsung dalam menyampaikan sikapnya kepada Kapolda Lampung. "Hal tersebut tidak jadi persoalan karena tujuannya tetap sama yakni demi Lampung yang lebih baik,” jelas Tommy.
Ketua Badko HMI Sumbagsel Tommy Perdana Putra mengatakan, rapor mereka ini sebagai bentuk pengingat terhadap institusi Polri, khususnya Polda Lampung terkait persoalan yang terjadi beberapa waktu ini.
Mulai dari soal pungli, tahanan yang kabur serta tindakan represif aparat kepolisian kepada aktivis saat menyuarakan kritik dan tuntutan bersama petani singkong di kantor gubernur Lampung. ”Inilah cikal bakal rapor merah yang kami berikan," katanya. Baca juga: 2 Tersangka Kasus Dugaan Ijazah Palsu Dilimpahkan ke Kejari Lampung Selatan, Jadi Tahanan Kota
Beberapa poin rapor merah ini yakni, pertama, hentikan pungli terhadap sopir angkutan batubara di Way Kanan, Lampung Utara beserta kabupaten yang lainnya. Kedua, copot kapolres dan kasat reskrim Polres Way Kanan. Ketiga, usut tuntas tahanan narkoba Polda Lampung yang melarikan diri. Keempat, hentikan kriminalisasi serta usut tuntas oknum represifitas terhadap aktivis.
Badko HMI Sumbagsel berharap pemberian rapor merah ini bisa menjadikan Lampung semakin baik. Mereka juga akan mengawal persoalan ini sampai Polda Lampung melakukan pembenahan demi masyarakat dan institusi kepolisian itu sendiri. "Besar harapan kami Polda Lampung dapat segera menyelesaikan seluruh persoalan ini," ujarnya.
Sementara itu, HMI Bandar Lampung ikut memberikan kritik dan masukan terkait kinerja Polda Lampung. Mereka akan beraundiensi langsung dalam menyampaikan sikapnya kepada Kapolda Lampung. "Hal tersebut tidak jadi persoalan karena tujuannya tetap sama yakni demi Lampung yang lebih baik,” jelas Tommy.
(poe)
Lihat Juga :
