Kisah Pangeran Diponegoro dan Karomah Para Kiai Kharismatik
loading...

Pangeran Diponegoro lahir 11 November 1785 dan wafat 8 Januari 1855 pada usia 69 tahun. Foto: Dok/SINDONews
A
A
A
Pangeran Diponegoro kecil tumbuh dalam lingkungan yang sarat agama. Sejak kecil Pangeran Diponegoro kerap kali berbaur dengan kelompok santri .
Kelompok santri yang bernama Korps Suranatan, yang merupakan kelompok keagamaan bersenjata di Istana Yogyakarta , misalnya merupakan bagian dari kesatuan militer di Kadipaten (Putra Mahkota).
Dikisahkan dalam buku ‘Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855’ tulisan Peter Carey, di sana ada juga para warga kaum komunitas Islam yang kuat, juga menerima zakat dari istana yang terdaftar dalam catatan keraton, sebagai penghuni Kadipaten dan Tegalrejo, pada akhir 1790-an.
Baca juga: 26 Hari di Batavia, Jejak Terakhir Pangeran Diponegoro di Tanah Jawa
Nenek buyutnya, Ratu Ageng telah mendorong para tokoh agama di Yogyakarta, untuk mengunjungi dan mengambil tempat tinggal di Tegalrejo, tempat lingkungan Diponegoro tinggal.
Kelompok santri yang bernama Korps Suranatan, yang merupakan kelompok keagamaan bersenjata di Istana Yogyakarta , misalnya merupakan bagian dari kesatuan militer di Kadipaten (Putra Mahkota).
Dikisahkan dalam buku ‘Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785-1855’ tulisan Peter Carey, di sana ada juga para warga kaum komunitas Islam yang kuat, juga menerima zakat dari istana yang terdaftar dalam catatan keraton, sebagai penghuni Kadipaten dan Tegalrejo, pada akhir 1790-an.
Baca juga: 26 Hari di Batavia, Jejak Terakhir Pangeran Diponegoro di Tanah Jawa
Nenek buyutnya, Ratu Ageng telah mendorong para tokoh agama di Yogyakarta, untuk mengunjungi dan mengambil tempat tinggal di Tegalrejo, tempat lingkungan Diponegoro tinggal.
Lihat Juga :